Jenis-jenis Website
Teknologi web semakin banyak digunakan untuk pembuatan
website hingga web application. Jenis-jenis website baru pun mulai bermunculan
dan dikembangkan oleh para developer. Website dengan jenis baru lahir sebagai
prototype bagi pengembang lain untuk mengembangkan jenis website serupa.
Berikut di bawah ini jenis-jenis website yang beredar saat
ini dan mulai menjadi trend;
1) Basic
Secara basicly website disediakan untuk publikasi informasi.
Adapun informasi yang akan disediakan adalah beraneka ragam dari profile
pribadi hingga company profile.
Fokus situs ini adalah publikasi informasi
2) Search Engine
Situs search engine adalah situs yang menyediakan mesin
pencari. Search engine secara otomatis mencari dan menyimpan data-data situs
yang beredar di internet. Adapun materi yang dapat dicari adalah segala sesuatu
yang tergabung di dalam website yang terhubung di internet. Seperti mencari
sebuah alamat website, file-file multimedia dan grafis yang terkandung di dalam
website. Dalam hal ini situs-situs lain berlomba-lomba untuk menduduki tempat
tertinggi untuk dapat di cari oleh search engine.
Fokus situs ini adalah sebagai mesin pencari situs lain
3) Portal
Situs jenis portal merupakan pintu gerbang bagi situs lain
seperti halnya juga search engine. Tetapi di dalam portal situs-situs tersebut
lebih disusun untuk disajikan. Berbeda dengan search engine situs-situs
tersebut bukan dicari datanya secara otomatis oleh mesin pencari tetapi
disimpan dan dikelola oleh pengelola portal secara dictionary. Umumnya
portal-portal besar juga menyediakan layanan internet lain seperti email bagi
member dan lain-lain.
Fokus situs ini adalah sebagai gerbang dan facebook bagi
situs lain
4) Blog
Blog merupakan buku harian yang terpublish di internet.
Seorang pengelola blog dapat dengan bebas menuangkan pikirianya dalam bentuk
tulisan ke dalam website ini. Tulisan tersebut selanjutnya disimpan di database
dan di publish di internet. Fungsional situs ini adalah publikasi dalam bentuk
artikel di internet.
Fokus situs ini adalah manajemen artikel
5) Networking
Situs jenis networking adalah situs penyedia yang menampung
member-member untuk membentuk suatu komunitas. Sehingga member-member di dalam
website tersebut dapat saling berkomunikasi dan bertukar pikiran. Di dalam
website ini sesama member dapat saling berkenalan dan menjalin relasi satu sama
lain. Pertukaran pesan dan testimonial pun terjadi diantara member yang belum
atau sudah menjalin relasi.
Fokus situs ini adalah friend relationship atau berteman dan
berkomunitas di dalam internet
6) Forum
Forum adalah situs membership seperti networking juga.
Tetapi tidak berfokus pada friend relationship seperti situs networking. Situs
ini lebih berfokus sebagai ajang diskusi di internet. Adapun diskusi dalam
bentuk tulisan yang diposting oleh member di organisasikan dengan lebih baik
hingga perkategori yang terdiri dari berbagai sub-sub. Tujuan situs ini adalah
wadah saling bertukar pikiran dalam diskusi.
Fokus situs ini adalah forum diskusi online
7) News
News site adalah situs yang mengelola berita untuk di
publish ke internet. Pengelola website dapat mengelola yaitu antara lain
menulis dan memanage berita. Kemudian user internet dapat melihat informasi berita
tersebut melalui website.
Fokus situs ini adalah manajemen berita
8) Event Organizer
Situs jenis ini adalah situs yang mengelola manajemen
informasi pengadaan acara. Informasi yang disajikan situs ini biasanya
berorientasi waktu, misalnya informasi kapan diadakannya sebuah event, event
yang terlewatkan dan event yang akan diadakan nantinya. Di dalamnya juga
terdapat keterangan deskripsi tentang event tersebut dan judul event.
Fokus situs ini adalah manajemen informasi event
9) Gallery
Gallery site menyediakan fasilitas publikasi foto dan gambar
secara online. Pengelola website dapat menyimpan foto atau gambar yang
diinginkan lalu dikategorikan dan di manage setelah itu di publish.
Fokus situs ini adalah publikasi foto dan gambar
10) Multimedia Streaming
Video streaming dan audio streaming sekarang merupakan trend
baru dari dunia website. Di dalam situs jenis ini seseorang dapat menonton atau
mendengarkan secara langsung multimedia melalui web. Untuk membangun situs ini
diperlukan server yang memiliki koneksi internet yang high dan up stream, ini
dikarenakan file-file multimedia yang relatif berukuran besar.
Fokus situs ini adalah publikasi audio dan video online
11) E-Commerce
Situs dengan sistem e-commerce adalah situs yang bertujuan
untuk melakukan perdagangan melalui media internet. Pengelola dapat
mengorganisir barang-barang yang ingin dijual lalu mempublikasikan secara
online beserta harganya. Ada
juga yang menyediakan transaksi online melalui website ini. Yang jelas dalam
hal ini website dimanfaatkan sebagai toko di dalam internet.
Fokus situs ini adalah perdagangan online
12) E-Learning
E-Learning merupakan situs yang menyediakan pembelajaran
online melalui internet. Pembelajaran dilakukan melalui berbagai media seperti
tulisan, gambar hingga multimedia.
Fokus situs ini adalah pembelajaran online
Dari kesemuaan jenis-jenis tersebut tidak diherankan bila
terjadi beberapa fasilitas di situs jenis lainnya ada di situs utama. Misalnya
situs networking seperti friendster dan multiply yang juga menyediakan
fasilitas bloging di dalamnya. Untuk membedakan jenis dari situs-situs tersebut
dapat ditentukan dari dimanakah situs tersebut berfokus.
Lingkungan Komputasi Yang Berkembang
Selama 10 tahun terakhirini, berbagai lingkungan komputasi telah
berkembang, dan yang paling signifikan adalah teknologi berbasis web. Sistem –
sistem ini berada pada tahap awal penggunaan, dan beberapa masih dalam
pengembangan. Berikut adalah per wakilan berbagai usah dalam lingkungan
komputasi yang berkembang.
Komputasi
Utilitas
Komputasi
ulitilas adalah komputasi yang tersedia, andal, dan aman. Visi dari komputasi
utilitas ini adalah untuk membuat sumber daya komputasi mengalir berdasarkan permintaan
dari utilitas maya di seluruh dunia, selalu menyala dan tersedia, aman, dan
efisien.
Komputasi
Terdaftar
Komputasi
terdaftar (subcription computing), suatu variasi dari komputasi utilitas,
menempatkan berbagai platform komputasi bersama-sama sebagai layanan/. Para pengguna bisa mendapatkan program, informasi, atau
penyimpanan melalui internet.
Komputasi
Terpeta
Dalam
komputasi terpeta(grid computing), siklus pemrosesan yang tidak digunakan dari
berbagai komputer dapat dikekang dalam jaringan agar bisa menciptakan kemampuan
komputasi yang besar. Aplikasi komputer terpeta, yang telah digunakan secara
terbatas, biasanya berada dalam area-area yang sebelumnya membutuhkan
superkomputer. Komputasi terpeta memungkinkan komputasi dilakukan dengan biaya
yang lebih rendah.
Pervasive atau ubiquitous computing merupakan komputasi yang menyatu dalam lingkungan fisiknya. Dalam paradigma ini embedded device akan tersebar dan user berinteraksi secara transparan dengan sistem.
Pervasive Computing disebut sebagai gelombang ketiga dari
teknologi computing. Gelombang pertama terjadi sebelum tahun 1970, yaitu era
Mainframe Computing. Sebuah computer digunakan bersama banyak orang lewat
workstation. Gelombang kedua adalah era Personal Computing (PC), yaitu setelah
tahun 1970-an. Satu orang menggunakan satu computer, disaat ini mulailah
terjadi revolusi penggunaan computer.
Jika kita membuat perbandingan, komputer pada tahun 1970
hanya terdapat 1000 transistor. Sementara saat ini, dalam sebuah CPU terdapat 1
milyar transistor. Dengan ukuran yang jauh lebih kecil dari mainframe computer,
kinerja PC jauh melampaui kemampuan komputer sebelumnya. Dengan kemajuan
teknologi, kita dapatkan berbagai jenis komputer dengan ukuran yang kecil seperti:
Tablet PC, Smartphone, notebook, dan lain-lain.
Sebagai hasil dari perkembangan teknologi computing,
informasi dan komunikasi, munculah gelombang ketiga dimana satu orang
menggunakan lebih dari satu computer. Saat ini banyak orang menggunakan PC, notebook
dan smartphone bersama-sama. Pervasive Computing adalah konsep yang lahir pada
gelombang ketiga ini, yang dapat didefinisikan sebagai peningkatan
terintegrasinya Teknologi Informasi dan Komunikasi ke dalam kehidupan manusia
sehari-hari dan lingkungannya. Mark Weiser pada tahun1993 (waktu itu bekerja
pada Xerox Palo Alto Research Center, Parc) adalah yang pertama kali
mengemukakan pemikiran tentang pervasive computing, dimana keberadaan komputer
sudah tidak dirasakan lagi sehingga komputer dapat menjadi “asisten” yang tidak
terlihat untuk penggunanya.
Micro Devices
Devais komputer yang sangat kecil memungkinkan komputer
diletakan pada obyek sehari-hari (seperti mug, kursi dan pakaian) tanpa
terlihat. Masing-masing komputer dapat berkomunikasi satu dengan lainnya dan
bertindak dengan cerdas. Devais-devais tersebut dapat dibagi menjadi tiga kategori,
yaitu: sensor (devais masukan yang dapat mendeteksi perubahan lingkungan),
mikroprosesor (devais pemroses data masukan), dan aktuator (devais keluaran
yang merespon pada informasi sebelumnya dengan mengubah lingkungan secara
elektronik maupun mekanik).
Konektifitas
Devais-devais yang digunakan dan tersebar saling
berkomunikasi satu dengan lainnya dan terhubung ke jaringan global dengan
menggunakan teknologi jaringan kabel (ADSL atau Ethernet) maupun tekologi
jaringan nirkabel (WiFi, Bluetooth, HSDPA, atau lainnya). Memungkinkan
pervasive computing terdapat dimana-mana.
User Interfaces
User Interface adalah titik kontak antara manusia dengan
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Perkembangan teknologi interface PC saat
ini telah mampu menggunakan masukan berupa informasi visual (pengenal wajah),
informasi suara (pengenal suara), informasi sentuh (pengenal sidik jari) atau
informasi dari sensor-sensor lainnya. Sehingga, manusia dengan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dapat saling mengontrol satu sama lainnya.
Radio Frequency Identification (RFID)
Selain ketiga bidang teknologi yang telah dijelaskan di atas
ada sebuah teknologi penting dalam pengembangan pervasive computing yaitu
teknologi RFID. RFID adalah teknologi identifikasi otomatis tanpa memerlukan kontak
(nirkabel) dan tidak memerlukan catu daya untuk berbagai obyek (seperti: hewan,
tumbuhan, produk, lokasi, manusia, layanan mobile, dan lain-lain) yang telah
digunakan pada berbagai aplikasi dalam skala luas.
Umumnya seukuran kartu tanda pegawai (badge) atau berbentuk
gelang, yang dikembangkan pertama kali oleh Olivetti Cambridge Research lab.
Melalui chip yang ditanamkan ke dalam gelang yang dikenakan para pengunjung,
terminal komputer dapat melacak posisi setiap pengunjung. Pintu-pintu secara
otomatis terbuka bagi para pegawai yang mengenakan RFID-badge.
Teknologi RFID menciptakan interaksi antara teknologi
informasi dan dunia fisik. Pada saat ini RFID banyak digunakan pada supply
chain dan dapat digunakan pada skala global dengan menggunakan Global
Electronic Product Code (EPC). Sehingga teknologi RFID dapat menjadi solusi
teknis dalam pengembangan infrastruktur pervasive computing.
Aplikasi dari pervasive computing meliputi berbagai aspek
dari kehidupan sehari-hari (rumah, transportasi, kesehatan, pendidikan,
personal, dan lain-lain). Pada saat ini pervasive computing merupakan salah
satu topik penelitian terpopuler di dunia. Banyak institusi pendidikan,
penelitian dan perusahaan besar di dunia memiliki pusat penelitian dan proyek
penelitian pervasive computing, sebagai contoh: Proyek Oxygen dari
Massachusetts Institute of Technology (MIT), Microsoft Easyliving, The Aware
House dari Georgia Institute of Technology, Pervasive Computing dengan
smartphone oleh Nokia Research Center, dan lain-lain.
Pervasive computing diajarkan di Institut Teknologi Bandung
(ITB) di Teknik Komputer, School of Electrical Engineering & Informatics,
dimana penulis merupakan dosen pengampu. Tujuannya adalah mahasiswa mengerti
konsep pervasive computing dan dapat mendesain dan mengimplementasikan aplikasi
menggunakan smartphone. Di bawah ini adalah contoh karya mahasiswa untuk
pervasive computing, sedangkan informasi visualnya dapat dilihat di website
youtube: http://www.youtube.com/watch?v=3Rdoh0_PgIw.
Mobile supply chain management untuk distribusi pada
perusahaan softdrink bottling. Aplikasi ini menawarkan solusi yang dapat
memonitor proses distribusi perusahaan softdrink Bottling, yaitu dari pabrik
(distributor) ke pusat penjualan (supplier), dan mendukung supply chain management
secara keseluruhan. Solusi yang diberi nama MOCA ini dapat membantu manajemen
distribusi dalam memantau stok barang, serta barang yang keluar dan masuk
gudang. Selain itu, manajemen distribusi dapat memonitor transportasi barang
dengan melakukan penjejakan (tracking) terhadap kendaraan pengangkut barang.
Pihak manajemen dapat mengatur untuk memperoleh alert atau warning saat terjadi
sesuatu, misalnya stok barang habis, transportasi terhambat karena kecelakaan,
dan lain-lain.
Live package tracking: Sistem Informasi dan Layanan Untuk
Proses Pengiriman Paket oleh Jasa Pengiriman Barang. Merupakan suatu layanan
yang dapat menyajikan informasi kepada para pengguna jasa pengiriman mengenai
status pengiriman, lokasi update pengiriman, nama pengirim, Daftar harga
pengiriman dan Berita. Dengan menggunakan konsep komputasi pervasive, perangkat
pendukung sistem yang dibutuhkan dalam Live Package Tracking ini adalah mobile
handset yang dalam penelitian ini menggunakan Sistem Operasi ANDROID dimana
mobile phone ini akan menjadi trend di masa-masa mendatang.
Proses inventori dalam lingkungan pervasive: pembelian obat
secara online via mobile phone. Sebuah metode dan implementasi sederhana yang
berkaitan dengan proses inventori supply chain obat dalam lingkungan pervasive.
Teknologi RFID, spesifik untuk arstitektur Electronic Product Code (EPC) Global
Network digunakan sebagai salah satu kunci untuk realisasi. Tujuan dari
implementasi ini adalah menerapkan konsep supply chain management dengan
memanfaatkan Android handset sebagai media penunjang transaksi. Dari sisi
perusahaan diharapkan dapat memberikan percepatan dalam penyedian stock obat.
Dari sisi pelanggan diharapkan berguna untuk mempermudah proses transaksi
bisnis dalam kondisi dan lingkungan pervasive.
Mobile online library. Menganalisa dan mendesain aplikasi
mobile web penyedia layanan ketersediaan buku perpustakaan, mobile online
library (MOL). Memberikan detail informasi keberadaan sebuah buku di
perpustakaannya, history peminjaman dan pengembalian buku oleh anggota,
sehingga dapat memberikan pesan atau peringatan secara online mengenai
buku-buku yang sedang dipinjam oleh anggota yang melewati batas waktu
pengembalian.