Pengertian Kompensasi
semua pendapatan yang berbentuk
uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai
imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan”. Kompensasi berbentuk uang,
artinya gaji dibayar dengan sejumlah uang kepada karyawan yang bersangkutan.
Kompensasi berbentuk barang, artinya gaji dibayar dengan barang. Misalnya gaji
dibayar 10% dari produksi yang dihasilkan.
Kompensasi merupakan istilah yang
berkaitan dengan imbalan-imbalan finansial (financial reward) yang diterima
oleh orang-orang melalui hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi.
Pada umumnya bentuk kompensasi berupa finansial karena pengeluaran moneter yang
dilakukan oleh organisasi. Kompensasi bisa langsung diberikan kepada karyawan,
ataupun tidak langsung, dimana karyawan menerima kompensasi dalam bentuk-bentuk
non moneter. Beberapa terminologi dalam kompensasi :
- Upah (wages) biasanya berhubungan dengan tarif gaji perjam (semakin lama kerjanya, semakin besar bayarannya). Upah merupakan basis bayaran yang kerap digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan pemeliharaan. Sedangkan gaji (salary) umumnya berlaku untuk tarif mingguan, bulanan atau tahunan.
- Insentif merupakan tambahan-tambahan gaji diatas atau diluar gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi. Program-program insentif disesuaikan dengan memberikan bayaran tambahan berdasarkan produktivitas, penjualan, keuntungan-keuntungan atau upaya-upaya pemangkasan biaya
- Tunjangan Contoh-contoh tunjangan seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, liburan-liburan yang ditanggung perusahaan, program pensiun dan tunjangan-tunjangan lainnya yang berhubungan dengan kepegawaian.
Kompensasi finansial, berupa
- Kompensasi finansial secara langsung berupa; bayaran pokok (gaji dan upah), bayaran prestasi, bayaran insentif (bonus, komisi, pembagian laba/keuntungan dan opsi saham) dan bayaran tertangguh (program tabungan dan anuitas pembelian saham)
- Kompensasi finansial tidak langsung berupa; program-program proteksi (asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, asuransi tenaga kerja), bayaran diluar jam kerja (liburan, hari besar, cuti tahunan dan cuti hamil) dan fasilitas-fasilitas seperti kendaran,ruang kantor dan tempat parkir.
Kompensasi non financial, berupa
- Pekerjaan (tugas-tugas yang menarik,tantangan,tanggung jawab, pengakuan dan rasa pencapaian).
- Lingkungan kerja (kebijakan-kebijakan yang sehat, supervise yang kompoten, kerabat yang menyenangkan, lingkungan kerja yang nyaman).
Tujuan dari
kebijakan pemberian kompensasi meliputi :
- Menghargai prestasi karyawan
- Menjamin keadilan gaji karyawan
- Mempertahankan karyawan atau mengurangi turnover karyawan
- Memperoleh karyawan yang bermutu
- Pengendalian biaya
- Memenuhi peraturan-peraturan.
Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja
Meskipun kompensasi bukan
merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi kinerja, akan tetapi diakui
bahwa kompensasi merupakan salah satu faktor penentu yang dapat mendorong
kinerja karyawan. Jika karyawan merasa bahwa usahanya dihargai dan organisasi
menerapkan sistim kompensasi yang baik, maka umumnya karyawan akan termotivasi
untuk meningkatkan kinerjanya.
Kompensasi yang diberikan kepada
pegawai sangat berpengaruh pada tingkat kompensasi dan motivasi kerja serta
kinerja pegawai. Perusahaan yang menentukan tingkat upah dengan
mempertimbangkan standar kehidupan normal, akan memungkinkan pegawai bekerja
dengan penuh motivasi. Hal ini karena motivasi kerja pegawai banyak dipengaruhi
oleh terpenuhi tidaknya kebutuhan minimal kehidupan pegawai dan keluarganya.
Pegawai yang memiliki motivasi tinggi dalam bekerja, biasanya akan memiliki
kinerja yang tinggi pula.
Imbalan atau kompensasi akan
memotivasi prestasi, mengurangi perputaran tenaga kerja, mengurangi kemangkiran
dan menarik pencari kerja yang berkualitas ke dalam organisasi. Oleh karenanya
imbalan dapat dipakai sebagai dorongan atau motivasi pada suatu tingkat perilaku
dan prestasi, dan dorongan pemilihan organisasi sebagai tempat bekerja.
Kesejahteraan adalah balas jasa lengkap (materi dan non
materi yang diberikan oleh pihak perusahaan berdasarkan kebijaksanaan.
Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental
karyawan agar produktifitasnya meningkat
Tujuan dan manfaat
Program Kesejahteraan Karyawan
Program kesejahteraan yang diberikan oleh
perusahaan, lembaga atau organisasi pada pegawainya hendaknya bermanfaat,
sehingga dapat mendorong tercapainya tujuan perusahaan yang efektif. Program
kesejahteraan karyawan sebaiknya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan dan tidak melanggar peraturan pemerintah.
Tujuan pemberian
kesejahteraan antara lain sebagai berikut :
- Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada karyawan.
- Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan beserta keluarganya.
- Memotivasi gairah kerja , disiplin dan produktifitas kerja bagi karyawan.
- Menurunkan tingkat absensi dan turn over karyawan.
- Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman.
- Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan.
- Melihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan.
- Mengefektifkan pengadaan karyawan.
- Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas manusia
- Mengurangi kecelakaan kerja dan kerusakan peralatan perusahaan.
- Menigkatkan status social karyawan beserta keluarganya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar